Tuesday, March 31, 2015

Amnion/Cairan Ketuban


Amnion (cairan ketuban) adalah cairan yang bening agak kekuning-kuningan yang mengelilingi bayi yang belum lahir (janin) selama kehamilan. Cairan ini terkandung dalam kantung ketuban.
Pengertian Air Ketuban adalah cairan amnion, adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput janin. Bobot jenis cairan ini sekitar 1.080 Makin tua kehamilan, makin turun berat jenisnya, hingga menjadi 1.025-1.010

Di dalam rahim, bayi mengapung dalam cairan ketuban. Cairan ketuban mengelilingi dan mendukung bayi dalam seluruh perkembangannya. Jumlah cairan ketuban terbesar adalah sekitar 34 minggu kehamilan.

Cairan ketuban terus bergerak (beredar) saat bayi menelan dan menghirup cairan, dan kemudian melepaskan atau menghembuskan cairan melalui urin.

Fungsi Cairan Ketuban
  1. Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan.
  2. Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabkannya mengerut sehingga menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin.
  3. Berperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara.
  4. Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan tulang rangka, serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik.
  5. Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangatan di sekitar janin. 
  6. Selaput ketuban dengan cairan ketuban di dalamnya merupakan penahan janin dan rahim terhadap kemungkinan infeksi.
Pada waktu persalinan, air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim, sehingga leher rahim membuka.
Dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus akan membersihkan jalan lahir.

Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelainan yang dialami janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
Kandungan lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.

Ternyata, mulai dari awal kehamilan sampai dengan trimester kedua kehamilan, air ketuban ini akan nampak terang, jernih, dan mungkin agak kekuningan. Namun, kalau sudah di trimester ketiga kehamilan, air ketuban berubah menjadi terang sekali, benar-benar tidak ada warnanya.

Sekitar kurang lebih mulai minggu ke 33 sampai dengan minggu ke 34, cairan ketuban berubah menjadi agak sedikit keruh. Perubahan ini tentunya secara perlahan-lahan, dan tidak langsung begitu saja. Barulah sekitar minggu-minggu ke 36 sampai dengan minggu ke 37, perubahan ini terjadi relatif lebih cepat.

Dalam kurun waktu kehamilan tidak hanya secara fisik anda yang mengalami perubahan akan tetapi beberapa faktor seperti komposisi air ketuban mengalami perubahan sesuai dengan usia.

Selama kehamilan anda akan mengalami jumlah air ketuban bahkan pada usia kandungan memasuki usia 25 minggu jumlah air ketuban rata rata adalah 239 ml sedangkan pada usia kehamilan 33 minggu rata rata meningkat menjadi 984 ml.

Air ketuban menjadi poin penting selama kehamilan begitu juga saat memasuki persalinan. Pada saat persalinan air ketuban abnormal akan mengakibatkan kondisi kesehatan bayi memburuk.

Warna Cairan Ketuban
Warna air ketuban sebenarnya tak berbeda dengan warna air biasa, yakni jernih. Kalau ada perubahan warna, semisal hijau atau merah kecokelatan, patut dicurigai ada yang tak beres pada janin. Kemungkinan akibat infeksi, terjadi kebocoran/pecah ketuban, atau hal lain yang bersifat fatal.

Tingkat keparahan gangguan, bisa “terbaca” dari gradasi warna yang terbentuk. Semakin pekat dan keruh warnanya, tentu kian besar pula ancaman pada kesejahteraan janin. “Kalau hijau kental, misalnya, kemungkinan besar janin sudah buang air besar (BAB) di dalam rahim. Harus dilihat lagi, apakah janin mengalami stres karena berkurangnya suplai oksigen atau melemahnya otot-otot sfingter yang mengelilingi saluran pembuangan. Sebab dalam keadaan normal bayi, belum BAB di dalam rahim jika memang tak ada stres.”

Karena itulah, bila air ketuban berwarna keruh, paramedis yang menangani persalinan harus segera bertindak. Sayangnya, warna air ketuban baru dapat terlihat saat persalinan dan sama sekali tak bisa “diintip” selagi janin masih dalam kandungan.

Saat pembukaan dua dan ketahuan air ketuban berwarna hijau kental, misalnya, dokter harus segera memutuskan untuk menempuh tindakan sesar karena itu menandakan gawat janin yang semakin besar risikonya bila harus berlama-lama mengikuti proses melahirkan secara spontan. Belum lagi bila ada kemungkinan persalinan macet atau lainnya.

Begitu juga bila air ketuban berwarna merah. “Itu pertanda ada perdarahan, entah karena ari-ari lepas maupun perdarahan karena sebab lain. Sedangkan bila warna air ketuban bernuansa cokelat kehitaman biasanya bayi sudah meninggal dalam rahim. “Sebetulnya, ibu sudah bisa mengantisipasi keadaan ini lewat gerakan janin. Memasuki usia kehamilan 28 minggu, contohnya, minimal 10 kali gerakan per hari. Jika kurang dari itu atau malah tidak bergerak sama sekali, ibu bisa langsung berkonsultasi ke dokter.

Penyebab Ketuhnya Cairan Ketuban
Salah satunya dalam beberapa kasus ditemukan adanya air ketuban yang keruh yang dapat mengakibatkan gangguan pada saat persalinan. Air ketuban keruh dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah infeksi yang terjadi selama kehamilan, kehamilan yang lebih dari waktu persalinan, terjadinya gangguan pada janin.

1. Infeksi
Infeksi yang terjadi selama kehamilan dapat disebabkan karena air ketuban pecah disebabkan oleh infeksi sehingga harus segera dilakukan persalinan, apabila tidak segera diberikan penanganan dikhawatirkan akan mengakibatkan gangguan pada bayi anda.

2. Kehamilan yang melebihi 42 minggu
Sedangkan untuk hamil yang melewati waktu berhubungan dengan kelahiran normal yang harusnya terjadi 37 hingga 42 minggu. Bagi ibu hamil yang melewati masa tersebut biasanya disebut over pregnancy sehingga apabila melewati usia 42 minggu plasenta akan lebih tua dan tidak berfungsi seperti mestinya menyebabkan kekurangan pasokan oksigen pada bayi. Hal ini meningkatkan resiko ketuban pecah dini dan terjadi infeksi pada bayi, selain itu
dapat mengakibatkan air ketuban menjadi berwarna hijau keruh.

3. Gangguan pada janin
Selanjutnya penyebab dari bahaya air ketuban keruh adalah gangguan pada janin. Salah satu kasus yang dapat diambil adalah kurangnya pasokan oksigen dari sang ibu dikarenakan gangguaan kesehatan seperti asma atau terjadi karena gangguan dari pergerakan bayi yang terlalu aktif mengakibatkan tali pusar melilit sehingga mengakibatkan bayi stress. Bayi yang stress akan mengeluarkan mekonium yaitu feses yang dihasilkan oleh bayi yang baru lahir. Terjadinya mekonium di dalam kandungan mengakibatkan air ketuban menjadi hijau keruh. Air ketuban memang sangat befungsi ketika kehamilan dan menjelang persalinan akan tetapi apabila sudah melalui masa hamil (37-42 minggu) dan bayi masih di dalam kandungan akan berbahaya. Air ketuban yang mencemari disaat persalinan berlangsung dikenal dengan istilah medis Meconium Aspiration syndrome (MAS). Air ketuban keruh yang berwarna hijau bahkan hingga berwarna hitam akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada bayi apabila tidak segera ditangani. Ciri ciri bayi yang megalami keracunan air ketuban adalah dengan mengalami penuaan pada kulit seperti keriput kemudian kukunya memanjang dan adanya cairan pada paru-parunya.

Lakukan pencegahan agar air ketuban terjaga dengan baik yaitu dengan mengkonsumsi air kelapa muda dikarena kandungan nutrisi yaitu kandungan elektrolit yang dapat membersihkan rahim terutama dalam menjaga kestabilan air ketuban.

Komposisi Cairan Ketuban
1. Terdiri dari 98% air
2. Bahan padat lain 2% yang terdiri dari: a) Elektrolit, derifat protein (kreatinin, ureum, dan asam urat), glukosa, lemak, dan lemak protein (fosfolipid dan kolesterol) b) Hormon (HCG, Hpl, Estrogen, Progesteron, Prolaktin) c) Enzim (seluruh enzim dalam tubuh manusia) d) Pigmen ( bilirubin pada awal kehamilan yang akan menghilang saat hepar menjadi matang) e) Bahan-bahan dari janin seperti rambut, verniks.

No comments:

Post a Comment