Tuesday, March 31, 2015

Hubungan Status Gizi Terhadap Indeks Prestasi Belajar Mahasiswa/Remaja

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai aspek maka diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas tinggi, agar mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh terhadap kualitas Sumber Daya Manusia disuatu negara, yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur harapan hidup dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat dan berstatus gizi baik (Depkes 2003).

Masalah gizi di Indonesia dan Negara berkembang pada umumnya masih didominasi oleh masalah Kekurangan Energi Protein (KEP), masalah Anemia Besi, masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), masalah Kurang Vitamin A (KVA) dan masalah Obesitas terutama di kota-kota besar ( Dewa Nyoman, dkk 2002)

Pembangunan berwawasan kesehatan adalah sebagai strategi pembangunan nasional untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010. Dengan kebijakkan dan strategi ini, perencanaan dan pelaksanaan di semua sektor harus mampu mempertimbangkan dampak negatif dan dampak positifnya terhadap kesehatan bagi individu, keluarga, dan masyarakat ( Depkes RI 1999 ).

Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan perhatian utama pada proses tumbuh kembang anak sejak pembuahan sampai dengan mencapai dewasa. Pada masa tumbuh kembang ini, pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti perawatan dan makanan bergizi yang diberikan dengan penuh kasih sayang dan membentuk SDM yang sehat, cerdas, dan produktif ( Depkes RI 2002 ).

Masalah gizi merupakan masalah yang perlu diperhatikan karena dapat membuat daya ingat menurun dan gangguan konsentrasi dalam belajar. Secara nasional prevalensi yang terjadi dari gangguan masalah gizi yaitu bisa membuat seseorang menderita anemia, dimana anemia yang terjadi pada remaja putri usia 15 – 19 tahun adalah 26% dan 25% pada wanita usia subur 20 – 29 tahun ( SKRT, 2010).

No comments:

Post a Comment